Sayang,
Wah ternyata lebih dari dua minggu aku
tidak tulis blog.
Editorku minggu lalu sibuk sekali, lalu
weekend tiba-tiba sakit karena terlalu capek kan.
Dia hampir masuk rumah sakit juga tapi
eomma dia bilang tidak apa-apa di rumah saja yang penting istirahat.
Oya, jadi aku juga minta maaf sekali
karena pengumuman giveaway jadi terlambat. Tapi editorku sudah hubungi yang
menang. Selamat ya Selvia, sebenarnya aku sudah jawab satu pertanyaanmu yang
ini kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan saat hari Anak di Korea, tapi tidak
apa-apa. Yang lain juga mungkin kalau mau tanya harusnya baca-baca dulu
post yang lain. ^^
Sekarang aku mau
cerita sedikit saja. Hampir dua minggu tidak ngobrol sama Prima itu agak sedih
juga, karena biasanya tiap hari bbm, sms, kadang juga telpon sebentar tapi
banyak bicara bahasa Indonesia kan. Kalau di klub ya bicara juga tapi sering
dibohongi. Dikasih tahu kata-kata kotor, ya sudah di Korea juga ada kata-kata
itu. Kadang aku pakai juga kalau marah walau tidak baik. Jangan tiru ya.
Hahaha.
Pertama aku datang
di airport Jakarta, aku mau menangis rasanya. Kalau saja manajer tidak
sama-sama ke toilet mungkin aku sudah kabur untuk pulang ke Korea. Bulan Desember itu banyak hujan kan, tapi
waktu aku datang itu panas banget. Airport-nya jelek kalau dibanding Incheon.
Banyak orang datang ke aku, bilang taksi atau apa. Kalau kata Prima,
‘semrawut’.
Lalu aku lihat wajah manajer. Aku capek,
dia juga capek. Tapi dia mau pikirkan aku, karir sepak bola aku, impian aku.
Jadi aku masuk ke mobil yang sudah jemput dan pergi ke homestay di Jakarta
Pusat. Sampai itu, mandi, makan (homestay-nya punya orang Korea, jadi
masakannya masakan Korea), lalu tidur sampai sore. Malam ke mall apa ya, Grand
Indonesia, baru agak senang.
Besoknya datang lihat latihan klub karena
mau persiapan seleksi, mau menangis lagi. Panas, lapangan jelek sekali, aduh…..
Aku coba jogging keliling lapangan dan rasanya kakiku sakit. Hahaha. Kalau
ingat itu….. Sedih sekali.
Tapi manajer aku baik kan, dia telpon
teman-temanku yang main di Indonesia, mereka hibur aku. Terus manajer aku juga
carikan guru bahasa Indonesia. Aku datang Minggu, Senin lihat latihan, Jumat
pagi seleksi. Selasa sampai Kamis aku pagi lari, siang belajar bahasa
Indonesia, sore berenang. Lalu Sabtu lihat klub tanding. Rabu selanjutnya ada
pertandingan persahabatan, aku ikut. Jumat pagi latihan lagi. Jumat sore ada
kabar aku tidak lolos seleksi.
Sabtu aku hampir
naik taksi ke bandara, mau pulang ke Korea lagi.
Kemudian aku ingat,
pertama kali aku mau masuk ke klub profesional di Korea juga tidak mudah. Aku
lupa berapa kali seleksi tapi lebih dari tiga klub menolak aku awalnya. Jadi
aku bilang sama diri sendiri, kalau gagal di tiga klub di Indonesia, aku akan
pulang ke Korea.
Dan aku lolos di
seleksi klub kedua.
Nanti aku juga mau
cerita kenapa bisa terpilih, tapi mungkin itu biar Prima saja yang cerita. Dia
lebih bisa jelaskan. Hehe.
Sekali lagi, selamat
buat Selvia.
Sabar tunggu
hadiahnya datang ya, oya katanya Prima juga minta kamu tulis di blog kamu ya.
Aku juga mau baca nanti ^^
Semangat selalu,
JH